DI dunia ini hanya terdapat dua jenis profesi, yakni profesi guru dan profesi bukan guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikian menengah. Akhir-akhir ini, semakin banyak saja siswa/i tamatan sekolah menengah yang ingin menjadi guru, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menjadi sang primadona. Alasan mereka menjadi guru macam-macam, misalnya ingin memperoleh pekerjaan yang tetap (lebih khusus Pegawai Negeri Sipil) dengan penghasilan yang layak. Parkay dan Stanford (2008) dalam bukunya “Becoming a Teacher” mengemukakan alasan utama seseorang memilih profesi menjadi guru karena keinginan bekerja dengan remaja, mereka mengajar karena mereka sayang terhadap murid mereka, dan mengajar bagi mereka adalah tujuan hidup. Dan ada pula diantara mereka menjadi guru karena keinginan mengabdi untuk kebaikan hidup orang lain. Mulia dan pentingnya tugas seorang guru tersebut sehingga membuat Albert Einstein menyesali hidupnya karena ia tidak mendedikasikan kariernya pada kehidupan mengajar atau menjadi seorang guru.
Ia mengatakan. “Percaya atau tidak, salah satu penyesalan terbesar saya adalah saya tidak mengajar. Saya menyesalinya karena saya pasti menyukai memiliki kontaks atau komunikasi yang lebih banyak dengan anak-anak. Selalu ada sesuatu mengenai kepolosan dan kesegaran dari anak muda yang menarik buat saya dan bersama mereka membuat saya sangat senang. Mereka terbuka dengan ilmu pengetahuan. Saya tidak pernah merasa kesulitan menjelaskan hukum dasar hidup kepada anak-anak jika anda mendekati mereka pada tingkat mereka. Anda bisa membaca di mata mereka ketertarikan yang alami dan penghayatan”. Barbara Bush menyatrakan hal senada dan menasehati kita, “Di akhir kehidupan nanti, kita tidak pernah menyesali kehidupan ini karena belum sempat menjadi orang kaya, belum sempat menduduki jabatan penting, dan tidak memiliki pasangan hidup yang cantik atau ganteng. Kita menyesali kehidupan ini karena meninggalkan generasi yang lemah, tak berdaya dan memiliki anak bermasalah”.
Barangkali semua kita ingin mengakhiri hidup ini tersenyum sambil melafaskan kalimat syahadat di tengah-tengah kerumunan banyak orang yang terdiri dari;orang tua, kerabat, dan handai taulan dimana mereka menangis mengantarkan kepergian kita menghadapNya. Tidak cukup karena alasan kenikmatan hidup di dunia, seperti semakin membaik dan layaknya kesejahteraan guru dan maslahat tambahan yang memberikan peluang bagi pertumbuhan dan pengembangan guru dalam profesinya. Seorang guru di akhir hidupnya nanti mendapat balasan pahala karena ilmu bermanfaat yang diajarkannya sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, “Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, yakni; sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya” (HR. Muslim).
Barangkali itulah sebabnya pengaruh guru pada diri seseorang sangatlah kuat tanpa batas. Hendry Broack Adam, menyatakan bahwa; “Pengaruh guru tiada batasnya, diapun tidak tahu kapan pengaruhnya berakhir”. Riset Lortie dari University of Chicago menyimpulkan bahwa; “Orang tua dan guru kita memiliki pengaruh penting pada keinginan kita untuk mengajar dan apa prespektif kita tentang pembelajaran dan guru yang baik dan efektif ”, dikutip dari Richard I Arends (2008) dalam bukunya “Learning to Teach”.
Oleh karena itulah, Bersyukurlah, kita ditakdirkan menjadi seorang guru, karena seorang guru yang tulis ikhlas menjalankan tugasnya, maka Allah SWT tidak rela ia menderita dalam menjalani kehidupannya di dunia ini, artinya hidup dan kehidupan seorang guru dijaga dan dibimbing oleh Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an. “Bertaqwalah kepada Allah, Allah akan mengajarimu dalam menjalani kehidupan ini. Di akhirat kelak, seorang guru akan mendapat tempat yang layak disisiNYa, Amin.
Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat apapun yang telah diberikanNya, karena bersyukur tersebut adalah wajib hukumnya, dan Allah SWT akan menambah nikmatNya kepada umatNya yang pandai bersyukur. Sebaliknya, jika umatNya lalai dalam mensyukuri nikmat yang telah diberikanNya, maka Allah SWT akan menarik kembali nikmatNya itu dan azab Allah SWT sangatlah pedih. Bermacam bentuk dan cara mensyukuri nikmat Allah SWt dilakukan orang umat manusia, namun dalam mensyukuri nikmat tersebut tidaklah boleh menyimpang dari maksud diberikan nikmat itu. Allah SWT memberi nikmat kepada seseorang untuk menjadi guru, maka jadilah guru atau pendidik profesional yang bermartabat, beradab, dan bermakna/bermanfaat. Berusahalah menjadi guru yang selalu ingin memperbaharui diri agar kewenangan mengajar tidak hanya dalam batas formal karena telah memiliki sertifikat pendidik dan dibayar mahal oleh pemerintah dan penyelenggara pendidikan atas jasa dan pengabdiannya, melainkan jadilah seorang guru yang memiliki identitas dan integritas sehingga dipercaya oleh peserta didik, oleh orang tua, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Parker J. Palmer (2009) dalam bukunya “The Caurage to Teach ”menyatakan; kemampuan untuk bisa mendidik siswa dengan baik tergantung pada hubungan kepercayaan. Hubungan kepercayaan sangat bergantung pada kemampuan pendidik menjelajahi ruang nurani hidupnya sendiri atau mengenal identitas diri”. Ditegaskannya bahwa; “Pengajaran yang baik tidak dapat disederhanakan menjadi bentuk-bentuk, teknik-teknik pengajaran belaka; Pengajaran yang baik berasal dari identitas dan integritas gurunya”. Integritas pendidik adalah hal menyeluruh apapun yang kita temukan dalam jaringan hidup kita yang menjadi arah dalam membentuk ulang pola kehidupan kita. Integritas membutuhkan pemahaman tentang apa saja yang melengkapi dan sesuai dengan identitas kita, misalnya kebersamaan dalam komunikasi edukatif pendidik dengan peserta didiknya.
Akhirnya penulis sarankan, syukurilah nikmat Allah SWT dengan tetap berusaha menjadi sosok seorang guru yang memiliki; (1) penguasaan bidang studi, (2) pemahamam peserta didik, (3) penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan (4) pengembangan kepribadiaan dan keprofesionalan secara berkelanjutan. **
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
Subscribe to:
Posts (Atom)