Tuesday, November 3, 2009

Anak juga perlu belajar sampingan


DAYA tangkap setiap anak dalam menerima materi pelajaran di sekolah memang berbeda-beda. Daya tangkap yang tergolong rendah akan sangat memengaruhi perolehan pengetahuannya. Padahal, perolehan pengetahuan berbanding lurus dengan perolehan nilai di sekolahnya.

Nah, agar bisa berbanding lurus, maka selain belajar di sekolah, anak juga perlu mengulang pelajarannya di luar sekolah. Salahsatu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tambahan pelajaran ekstra atau bimbingan belajar baik yang dilakukan di luar sekolah maupun di luar rumah.

Menurut psikolog anak Dra Maria Elvira Psi dari Putik Psychology Center Balikpapan, perlu tidaknya bimbingan belajar yang diberikan tergantung pada kebutuhan utama dari diri si anak itu sendiri. Artinya, apakah anak benar-benar mendapatkan manfaat dari bimbingan belajar yang diikuti, sehingga dapat membantunya lebih memahami pelajaran yang kurang atau sulit baginya, ataukah hanya sekadar memenuhi perintah orangtua yang menginginkan dan melihat anaknya belajar.

Bila ternyata alasan kedua yang diberikan, maka orangtua perlu mempertimbangkan kembali kegunaannya. Karena tanggung jawab agar anak belajar sudah ditanamkan sejak anak usia dini, sehingga anak belajar tak perlu lagi harus disuruh atau dimasukkan ke bimbingan belajar,” ucap wanita yang akrab disapa Evi ini.

Setiap anak, jelas Evi, memiliki gaya belajar masing-masing yang seharusnya diketahui oleh orangtua. Sehingga ke depannya tidak terjadi pertentangan dan salah persepsi tentang cara belajar yang dilakukan anak. Apabila anak akhirnya mengikuti bimbingan belajar, sebaiknya disarankan untuk tidak mengikuti semua materi pelajaran yang di-bimbel-kan. Bimbingan yang diberikan cukup untuk mata pelajaran yang kurang ia pahami, atau pada pelajaran yang justru membuat anak jadi berbakat.

“Orangtua tak perlu memaksakan anaknya untuk mengikuti semua mata pelajaran yang di-bimbel-kan. Boleh saja diikutkan tapi harus bertahap, bukannya langsung sekaligus,” tuturnya. Di samping itu, anak tetap harus diberikan pemahaman bahwa kalaupun ia kurang memiliki minat pada mata pelajaran tertentu, ia tetap diingatkan untuk mencapai nilai standar yang ditentukan oleh sekolahnya. Karena bila ada salah satu dari pelajarannya di bawah standar, akan memengaruhi keberhasilannya juga.

Lebih lanjut Evi menyarankan, bimbingan belajar di luar jam sekolah sebaiknya bukan yang berkaitan dengan masalah scholastic (akademik) lagi. Akan lebih baik, bila anak diikutsertakan pada bimbingan belajar yang dapat mengasah kecerdasan majemuknya, seperti seni musik, seni tari, bahasa, renang, bela diri, lukis, sains dan lain-lain.

Ditambahkan, mengenai metode pengajaran yang diberikan di sekolah, kurang adil rasanya untuk mengharapkan guru di sekolah untuk mengakomodasi setiap kebutuhan masing-masing anak yang berbeda-beda ini.

“Maka itu, orangtua lah yang diharapkan untuk berperan serta dalam hal melengkapi pengetahuan dan kemampuan anak terhadap pelajaran yang kurang dapat dipahaminya di sekolah, serta mengasah kecerdasan-kecerdasan lainnya,” tegasnya ibu satu putri ini. (Aden)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Post a Comment